Rekam Medis Manual: Kendala yang Menghambat Layanan Kesehatan Prima di Klinik Pratama

Blog KMKB

Pernahkah Anda membayangkan betapa repotnya para petugas medis di klinik pratama saat mencari berkas rekam medis pasien di tumpukan-tumpukan arsip? Atau bagaimana jika berkas penting tersebut tiba-tiba hilang atau rusak akibat bencana? Penggunaan rekam medis manual memang masih umum ditemukan di banyak klinik pratama, namun sayangnya, sistem ini membawa sejumlah kendala yang dapat menghambat kualitas layanan kesehatan.

 

1. Aksesibilitas dan Penyimpanan yang Membingungkan

  • Ruangan Sempit untuk Berkas: Klinik pratama seringkali memiliki keterbatasan ruang. tumpukan tumpukan berkas medis dalam jumlah besar tentu membutuhkan tempat yang cukup luas dan terorganisir. 
  • Mencari Jarum di Tumpukan Jerami: Menemukan berkas medis pasien yang tepat di antara tumpukan arsip yang tebal bisa memakan waktu yang cukup lama. Hal ini tentu saja sangat tidak efisien, terutama saat pasien membutuhkan penanganan medis yang cepat. 
  • Ancaman Bencana: Berkas fisik sangat rentan terhadap kerusakan akibat bencana alam seperti banjir atau kebakaran. Bayangkan jika semua data medis pasien hilang karena terbakar, konsekuensinya akan sangat fatal. 

 

2. Keamanan dan Privasi yang Terancam 

  • Hilang dan Dicuri: Berkas fisik sangat mudah hilang atau dicuri. Bayangkan jika berkas medis pasien yang berisi informasi pribadi jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. 
  • Akses Terbuka: Siapa saja yang memiliki akses fisik ke tempat penyimpanan berkas dapat dengan mudah melihat isi berkas tersebut. Hal ini tentu saja sangat membahayakan privasi pasien.

 

3. Efisiensi dan Akurasi yang Terbatas

  • Proses yang Lambat: Proses pencatatan data medis secara manual membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dapat memperlambat proses pelayanan pasien. 
  • Kesalahan Manusia: Kesalahan penulisan atau ketidakjelasan tulisan tangan sering terjadi pada rekam medis manual. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam diagnosis dan pengobatan.

 

4. Kolaborasi dan Koordinasi yang Sulit

  • Berbagi Informasi yang Sulit: Membagi berkas fisik dengan dokter atau tenaga medis lainnya sangatlah sulit. Hal ini dapat menghambat proses konsultasi dan koordinasi. 
  • Koordinasi yang Terbatas: Klinik pratama yang memiliki beberapa cabang atau bekerja sama dengan rumah sakit akan kesulitan dalam mengkoordinasikan data medis pasien. 

 

Solusinya? 

Untuk mengatasi berbagai kendala di atas, sudah saatnya klinik pratama beralih menggunakan Medeva Lavender . medeva Lavender merupakan RME menawarkan berbagai keuntungan, seperti: 

  • Akses yang Cepat: Data medis pasien dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui perangkat digital. 
  • Penyimpanan yang Aman: Data medis disimpan secara digital dan dilindungi oleh sistem keamanan yang canggih. 
  • Efisiensi yang Tinggi: Proses pencatatan, pencarian, dan pembagian data menjadi lebih cepat dan akurat. 
  • Kolaborasi yang Mudah: Tim medis dapat dengan mudah berbagi data medis pasien secara real-time. 

 

Kesimpulan 

Penggunaan rekam medis manual di klinik pratama memang memiliki banyak kekurangan. Untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pasien, sudah saatnya klinik pratama beralih ke Medeva Lavender sebagai sistem rekam medis elektronik. Dengan Medeva Lavender, data medis pasien akan tersimpan dengan aman, mudah diakses, dan dapat diandalkan. 

Mari bersama-sama mendukung transformasi digital di sektor kesehatan, agar masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan yang lebih baik.

  • WhatsApp/Telepon: 0812 7400 6500
  • Situs web: www.medeva.tech
  • Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100069603141761 
  • Instagram: @medevatech
  • Youtube: www.youtube.com/@MedevaTech

Tags :

Blog KMKB