Strategi Meningkatkan Angka Kontak di FKTP

Dalam sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia, salah satu indikator utama dalam penilaian kinerja fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) adalah angka kontak. Angka kontak menggambarkan tingkat aksesibilitas dan pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta.

Tingginya angka kontak tidak hanya mencerminkan perluasan akses pelayanan kesehatan saja, namun juga menggambarkan FKTP juga turut memenuhi fungsinya sebagai first contact Peserta terhadap kebutuhan layanan kesehatan dasarnya. Sehingga indikator angka kontak menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk menjaga nilai capaian kapitasi berbasis kinerja tetap optimal. Kapitasi berbasis kinerja sendiri merupakan skema pembayaran dari BPJS Kesehatan kepada FKTP yang mempertimbangkan kinerja pelayanan, bukan sekadar jumlah peserta yang terdaftar, dalam rangka meningkatkan mutu layanan kesehatan, efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan, serta mengurangi risiko pemborosan sumber daya.. Oleh karena itu, penting bagi FKTP untuk menjaga angka kontak tetap tinggi agar kapitasi tidak mengalami pemotongan dan layanan kepada masyarakat tetap berjalan maksimal.

Tiga strategi utama yang dapat diandalkan untuk meningkatkan angka kontak secara berkelanjutan adalah: perluasan tempat kontak, optimalisasi kunjungan sehat, dan edukasi masyarakat secara menyeluruh. Artikel ini akan membahas bagaimana ketiga strategi ini dapat diimplementasikan secara efektif di FKTP untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus mempertahankan kapitasi.

Perluasan Tempat Kontak: Mendekatkan Layanan ke Masyarakat

Salah satu hambatan utama rendahnya angka kontak adalah keterbatasan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, FKTP perlu memperluas tempat kontak agar lebih dekat dan lebih mudah dijangkau oleh peserta JKN.

1. Posyandu dan Posbindu sebagai Perpanjangan Tangan FKTP

Memanfaatkan Posyandu, Posbindu, dan kegiatan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) lainnya bisa menjadi solusi efektif untuk menjangkau masyarakat di tingkat RT/RW. Kehadiran petugas kesehatan di tengah masyarakat membuat interaksi lebih intens dan personal, sekaligus mencatat kontak dalam sistem kapitasi.

FKTP dapat melakukan pelatihan kader, menyediakan form pencatatan kontak, dan memastikan kegiatan berjalan rutin setiap bulan. Data dari kegiatan ini dapat dimasukkan sebagai bagian dari laporan angka kontak bulanan.

2. Pojok Sehat di Tempat Publik

FKTP juga dapat bekerja sama dengan instansi pemerintahan, sekolah, dan tempat ibadah untuk menyediakan pojok sehat atau klinik mini yang melayani konsultasi ringan dan edukasi. Selain meningkatkan angka kontak, strategi ini juga memperkuat citra positif FKTP di mata masyarakat.

3. Layanan Home Visit dan Mobile Clinic

Layanan kunjungan rumah untuk pasien lanjut usia, pasien kronis, ibu hamil, atau anak balita yang kesulitan ke fasilitas kesehatan menjadi poin penting. Dengan mencatat setiap kunjungan sebagai satu angka kontak, FKTP dapat meningkatkan jumlah secara signifikan. Mobile clinic juga berperan menjangkau daerah terpencil.

Optimalisasi Kunjungan Sehat: Tidak Hanya Datang Saat Sakit

Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa datang ke fasilitas kesehatan hanya dilakukan saat sakit. Padahal, kunjungan sehat adalah bagian penting dari upaya promotif dan preventif yang tidak kalah pentingnya dibanding kuratif.

1. KIE Tentang Kunjungan Sehat

FKTP perlu melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara masif tentang pentingnya kunjungan sehat. Misalnya, untuk kontrol tekanan darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi anak, serta skrining penyakit tidak menular. Setiap aktivitas tersebut bisa dihitung sebagai angka kontak yang sah.

Sosialisasi bisa dilakukan melalui media sosial, brosur, banner di puskesmas, atau pengumuman di kegiatan masyarakat.

2. Jadwal Rutin Pasien Kronis dan Lansia

Mengatur jadwal rutin untuk pasien dengan hipertensi, diabetes, atau penyakit kronis lainnya akan memastikan mereka datang secara teratur. FKTP dapat memberikan reminder melalui WhatsApp atau SMS sebagai pengingat kunjungan.

Dengan digitalisasi, sistem antrean juga bisa dibuat lebih efisien sehingga pasien merasa nyaman melakukan kontrol rutin.

3. Layanan Skrining Sehat Terjadwal

Mengadakan skrining massal di lingkungan RW atau desa bisa mendongkrak angka kontak. Misalnya, pemeriksaan gula darah, tekanan darah, status gizi, atau tes IVA. Setiap peserta skrining merupakan satu angka kontak yang tercatat.

Edukasi Masyarakat: Membangun Kesadaran Kolektif

Peningkatan angka kontak tidak bisa dicapai hanya dari sisi layanan. Partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan program ini. Oleh karena itu, edukasi menjadi pondasi utama dalam membangun kesadaran kolektif.

1. Pelibatan Kader dan Tokoh Masyarakat

Kader kesehatan adalah ujung tombak penyampaian informasi. FKTP dapat memberikan pelatihan intensif bagi kader agar mereka mampu menjelaskan manfaat kunjungan sehat, pentingnya kontrol rutin, dan layanan apa saja yang tersedia di FKTP.

Melibatkan tokoh agama atau tokoh masyarakat dalam sosialisasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mendorong mereka datang ke fasilitas kesehatan.

2. Edukasi Digital dan Offline

FKTP dapat menggunakan berbagai kanal untuk menyebarkan informasi:

  • Digital: Instagram, WhatsApp, TikTok, YouTube
  • Offline: Spanduk, selebaran, pengumuman di masjid, siaran keliling

Konten edukatif seperti video pendek, poster infografis, dan cerita pasien yang sukses menjaga kesehatannya bisa menjadi pemicu yang efektif untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan motivasi masyarakat.

3. Komunitas Peduli Kesehatan

Membentuk komunitas peduli kesehatan di lingkungan desa atau kelurahan dapat membantu FKTP menyebarkan program. Komunitas ini bisa menjadi media diskusi, saling mengingatkan jadwal kunjungan, hingga menyebarkan inovasi lokal yang terbukti efektif.

Keselarasan Strategi dengan Kebijakan Nasional

Ketiga strategi ini juga mendukung capaian dari berbagai kebijakan nasional seperti Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), transformasi layanan primer, serta kebijakan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) dari BPJS Kesehatan.

Dalam KBK, indikator angka kontak berkontribusi besar terhadap nilai total kinerja FKTP. Apabila nilai indikator rendah, potensi pemotongan dana kapitasi meningkat. Sebaliknya, dengan angka kontak yang baik, FKTP dapat menerima insentif tambahan dari dana kapitasi yang optimal.

Dengan menerapkan strategi yang relevan dan terukur, serta dukungan SDM yang solid, FKTP dapat memastikan bahwa layanan tetap berkualitas dan berkesinambungan.

Beralih ke Medeva Sekarang!

Sudah siap membawa klinik Anda ke era digital? Dengan Rekam Medis Elektronik (RME) dari Medeva, Anda dapat mengelola data pasien dengan lebih cepat, aman, dan efisien. Hilangkan risiko kesalahan pencatatan, tingkatkan kualitas perawatan, dan optimalkan operasional klinik Anda. Coba demo gratis selama 14 hari sekarang juga dan rasakan langsung manfaatnya! Klik di sini untuk memulai transformasi digital klinik Anda sekarang!

Sumber:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *