Peran Digitalisasi Klinik dalam Memperkuat Proses Kredensialing

Proses kredensialing dan rekredensialing fasilitas kesehatan menjadi salah satu syarat utama dalam kerja sama dengan BPJS. Dalam Permenkes Nomor 99 Tahun 2015 disebut bahwa BPJS melakukan seleksi dan kredensialing fasilitas kesehatan menggunakan kriteria teknis untuk memastikan kualitas pelayanan.

Klinik yang ingin terus dipercaya sebagai mitra layanan kesehatan harus mempersiapkan diri dengan baik, terutama dalam pengelolaan data dan dokumen kredensialing. Di sinilah peran digitalisasi klinik menjadi penting, karena sistem digital mampu memperkuat proses kredensialing dari sisi transparansi, efisiensi, hingga kepatuhan.

Kredensialing Bukan Hanya Formalitas, tapi Sebagai Investasi Mutu

Selama ini, kredensialing sering dianggap sebagai formalitas administratif yang harus diselesaikan untuk memenuhi syarat kerja sama dengan BPJS. Padahal, kredensialing sejatinya adalah bagian dari sistem kendali mutu dan keselamatan pasien.

Proses kredensialing bertujuan untuk menilai apakah fasilitas telah memenuhi standar mutu, kualifikasi tenaga kesehatan, serta sarana dan prosedur pelayanan yang sesuai dengan regulasi.

Kehadiran digitalisasi menunjukkan bukti konkret bahwa fasilitas kesehatan–dalam hal ini adalah klinik–dapat mendokumentasi dokumen-dokumen mereka, seperti data kompetensi tenaga medis, riwayat pelatihan, hasil audit internal, serta outcome pelayanan. Kredensialing pun berubah dari proses administratif menjadi alat ukur mutu yang transparan dan berkelanjutan. Klinik yang memandang kredensialing sebagai investasi mutu akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam kerja sama BPJS maupun di mata pasien.

Baca juga: Digitalisasi Data: Investasi Wajib Klinik Tahun Ini!

Menyederhanakan Kolaborasi Antar Tim

Kredensialing melibatkan banyak pihak di dalam klinik, mulai dari manajemen, bagian mutu, SDM, hingga pihak eksternal seperti BPJS atau Dinas Kesehatan. Tanpa sistem digital, koordinasi antar tim bisa memakan waktu lama karena dokumen tersebar di banyak tempat.

Melalui sistem digital, setiap bagian dapat mengakses data yang sama secara mudah. Tim mutu dapat memeriksa kelengkapan izin tenaga medis, SDM dapat memperbarui data pelatihan, sementara manajemen dapat memantau progres kelengkapan dokumen. Kolaborasi yang lebih terintegrasi ini membuat proses kredensialing lebih cepat, akurat, dan minim miskomunikasi.

Baca juga: Dukung BPJS Kesehatan: Klinik Modern dengan KMKB Terukur

Menjadikan Klinik Lebih Proaktif

Klinik yang sudah terdigitalisasi tidak perlu menunggu waktu kredensialing tiba untuk mulai menyiapkan data. Sistem digital memungkinkan klinik memantau kesiapan dokumen dan indikator mutu setiap saat. Penggunaan Medeva memungkinkan klinik untuk memenuhi indikator mutu yang dibutuhkan untuk proses kredensialing dari pemenuhan penunjang administrasi, mulai dari sistem antrean online hingga inventori yang termasuk di dalamnya PMK dan PNMK serta tanah dan bangunan. Misalnya, dashboard monitor Kendali Biaya dan Mutu (KBK) membantu manajemen melihat tren pelayanan dan kinerja staf, yang juga relevan dengan elemen kredensialing. Dengan informasi yang mudah diakses, klinik dapat memperbaiki hal-hal kecil sebelum menjadi temuan besar dalam proses evaluasi BPJS.

Pendekatan proaktif ini membantu klinik membangun budaya mutu yang berkesinambungan, bukan hanya menjelang penilaian. Klinik menjadi lebih siap, efisien, dan tanggap terhadap perubahan kebijakan kredensialing.

Mengurangi Risiko Operasional Klinik

Keterlambatan atau kegagalan kredensialing dapat berdampak langsung pada operasional klinik, termasuk potensi penghentian kerja sama atau penundaan pendanaan BPJS. Sistem digital dapat membantu mengurangi risiko tersebut dengan memastikan seluruh dokumen dan data klinik tersimpan dengan aman dan mudah diakses.

Beberapa manfaat utama yang dirasakan antara lain:

  1. Pencatatan otomatis dan aman melalui database digital yang memiliki sistem backup.
  2. Akses cepat terhadap dokumen yang diperlukan selama audit atau rekredensialing.
  3. Record audit yang memastikan keaslian data dan memudahkan proses verifikasi.
  4. Pemulihan data yang lebih cepat jika terjadi kesalahan atau kehilangan file.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Palapessy & Susanti (2025) dalam jurnal Transformasi Digital dalam Pelayanan Rumah Sakit: Menakar Efektivitas, Tantangan, dan Implikasi terhadap Kualitas Layanan Kesehatan di Indonesia disebutkan bahwa digitalisasi membantu meningkatkan efisiensi pelayanan fasilitas kesehatan.

Dengan sistem digital, klinik dapat menjaga kontinuitas pelayanan sambil tetap memenuhi kewajiban kredensialing dengan lebih tenang.

Memperkuat Daya Saing Klinik dalam Ekosistem BPJS

Di tengah ekosistem BPJS yang kompetitif, kredensialing yang kuat menjadi pembeda antara klinik yang “sekadar beroperasi” dengan klinik yang “unggul dan dipercaya.” Klinik yang memiliki sistem digital dapat memproses rekredensialing lebih cepat, meminimalkan revisi dokumen, dan menampilkan performa klinik secara terukur.

Keunggulan digital ini juga memperkuat citra klinik sebagai institusi yang siap mengikuti arah transformasi digital kesehatan nasional. Klinik dengan rekam jejak kredensialing digital akan lebih mudah menarik tenaga kesehatan berkualitas dan menjalin kemitraan strategis dengan instansi lain.

Dalam jangka panjang, proses persiapan kredensialing yang didukung dengan teknologi digital membantu klinik bukan hanya lolos audit, tetapi juga menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang transparan, efisien, dan terpercaya.

Baca juga: Tanpa Sistem yang Tepat, Klinik Bisa Gagal Capai Target BPJS

Digitalisasi klinik bukan hanya tentang modernisasi teknologi, melainkan tentang memperkuat pondasi kepercayaan dan mutu pelayanan. Melalui sistem digital, proses kredensialing dapat dilakukan secara lebih efisien, terintegrasi, dan transparan.

Klinik yang menggunakan sistem digital seperti dashboard monitor KBK dapat memanfaatkan data pelayanan sebagai dasar evaluasi dan perencanaan mutu. Dengan begitu, kredensialing tidak lagi menjadi beban administratif, tetapi bagian dari strategi peningkatan mutu yang berkelanjutan.

Klinik yang lebih siap secara digital akan memiliki keunggulan kompetitif yang nyata di ekosistem BPJS dan sistem kesehatan Indonesia yang terus berkembang.

Transformasi Bersama Medeva Sekarang!

Bawa klinik Anda ke era digital bersama Medeva. Dengan Rekam Medis Elektronik (RME) dari Medeva, Anda dapat mengelola data pasien dengan lebih cepat, aman, dan efisien. Hilangkan risiko kesalahan pencatatan, tingkatkan kualitas perawatan, dan optimalkan operasional klinik Anda. Coba demo gratis selama 5 hari sekarang juga dan rasakan langsung manfaatnya! Klik di sini untuk memulai transformasi digital klinik Anda sekarang!

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. https://peraturan.bpk.go.id/Details/116673/permenkes-no-99-tahun-2015. (diakses 09 Oktober 2025 16.20 WIB).
  2. Palapessy, Victor E. D. & Susanti, Rini. (2025). Transformasi Digital dalam Pelayanan Rumah Sakit: Menakar Efektivitas, Tantangan, dan Implikasi terhadap Kualitas Layanan Kesehatan di Indonesia. Journal of Hospital Administration and Management: 6(1). https://doi.org/10.54973/jham.v6i1.615.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *