Menjelang pelaksanaan Forum Ilmiah dan Rapat Kerja Nasional II LAFKESPRI pada 14–16 Oktober 2025, peran LAFKESPRI sebagai penggerak utama peningkatan mutu layanan kesehatan primer di Indonesia semakin menguat.
Dalam dua tahun ke depan, strategi organisasi LAFKESPRI akan difokuskan pada Penguatan Organisasi dalam Menyelenggarakan Akreditasi dan Peningkatan Mutu Fasilitas Kesehatan Primer. Langkah ini sangat relevan dengan tantangan zaman, di mana layanan kesehatan tidak hanya dituntut bermutu tinggi, tetapi juga harus cepat, tepat, dan akurat—sejalan dengan semangat transformasi digital dan peningkatan keselamatan pasien.
LAFKESPRI hadir bukan sekadar sebagai lembaga akreditasi, melainkan sebagai mitra transformasi mutu bagi fasilitas pelayanan kesehatan primer di seluruh Indonesia. Melalui pendampingan pra-akreditasi, pelaksanaan survei, hingga bimbingan pasca-akreditasi, LAFKESPRI membantu fasilitas kesehatan membangun sistem yang kuat, efisien, dan berorientasi pada keselamatan pasien beserta keluarganya.
Yang membedakan LAFKESPRI adalah cita-citanya yang melampaui batas struktural. LAFKESPRI bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan profesional untuk peningkatan mutu layanan kesehatan nasional. Istilah “gerakan” ini mencerminkan kekuatan moral dan semangat kolektif yang mendorong perubahan nyata bagi sistem kesehatan primer Indonesia.
Saya meyakini bahwa gerakan mutu ini perlu diperkuat dengan inovasi digital dan pemanfaatan data. Teknologi dapat menjadi jembatan untuk memastikan setiap proses akreditasi dan peningkatan mutu berjalan lebih transparan, terukur, dan berkelanjutan.
Komitmen LAFKESPRI untuk menjadi lembaga berkelas dunia—dengan rencana akreditasi oleh ISQua EEA—menjadi bukti nyata bahwa mutu nasional harus setara dengan standar global.
Arah inovasi dan penyempurnaan yang ditempuh LAFKESPRI juga selaras dengan nilai-nilai transformasi digital yang kami dukung, antara lain melalui:
✅ Digitalisasi proses akreditasi dan pelaporan, untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.
✅ Pemanfaatan data hasil survei akreditasi sebagai dasar perbaikan mutu wilayah dan perumusan kebijakan berbasis bukti.
✅ Mekanisme pembelajaran antarwilayah (berbagi praktik terbaik) untuk mempercepat replikasi keberhasilan mutu di seluruh Indonesia.
✅ Kolaborasi lintas kompartemen dan sektor, termasuk dengan dunia teknologi, guna memperkuat sistem mutu nasional.
Semangat LAFKESPRI dalam menebar manfaat dan membangun kepercayaan publik menjadi inspirasi bagi kami untuk terus berinovasi, mendukung upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Mari jadikan Rakernas II LAFKESPRI 2025 sebagai momentum bersama untuk memperkokoh kolaborasi antara lembaga akreditasi, tenaga kesehatan, dan mitra teknologi dalam mengawal mutu layanan kesehatan primer Indonesia.
Selamat melaksanakan Rapat Kerja Nasional II LAFKESPRI 2025! Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan dalam langkah besar kita menuju mutu nasional yang unggul dan berdaya saing global.