Langkah Evaluasi Monitoring Capaian KBK FKTP yang Efektif

Monitoring Capaian Kapitasi Berbasis Kinerja FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) menjadi aspek krusial dalam optimalisasi layanan kesehatan. Dengan sistem Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK), FKTP diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan serta efisiensi biaya sesuai dengan standar BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Evaluasi monitoring capaian ini harus dilakukan secara sistematis agar FKTP dapat mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah evaluasi yang efektif untuk memastikan keberhasilan penerapan KBK di FKTP. 

Langkah-Langkah Evaluasi Monitoring Capaian KBK FKTP 

  1. Menetapkan Indikator Kinerja Utama (KPI)

Bukan hanya aspek pelayanan pasien saja, indikator kinerja utama (KPI) mengenai aspek non-pelayanan seperti finansial dan proses bisnis internal juga perlu dipantau untuk dapat memaksimalkan pendapatan KBK sekaligus menghemat dana kapitasi yang diperoleh oleh FKTP, beberapa aspek tersebut antara lain: 

  • Utilisasi Pembayaran Kapitasi: Untuk memastikan kecukupan dana kapitasi yang diperoleh FKTP untuk membiayai kebutuhan pelayanan pasien BPJS, dibutuhkan tinjauan utilisasi dana kapitasi, terutama untuk memantau rasio pengeluaran kapitasi terhadap pendapatan kapitasi agar dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana kapitasi FKTP. 
  • Unit Cost Layanan Kesehatan: Informasi yang memberikan gambaran terhadap unit cost layanan kesehatan, dapat membantu FKTP dalam mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi dan meningkatkan dalam rangka pengendalian biaya (cost containment). Selain itu, informasi unit cost per layanan kesehatan menjadi acuan bagi FKTP untuk menetapkan tarif yang lebih akurat serta rasional dan sesuai dengan kecukupan anggaran biaya operasional. 
  • Kepatuhan Pasien pada Jadwal Program Klub Prolanis: Pemantauan terhadap kepatuhan pasien pada jadwal program klub Prolanis dibutuhkan untuk mengukur keaktifan peserta Prolanis yang telah masuk ke dalam data klub Prolanis eligible, hal ini diperlukan karena BPJS Kesehatan umumnya menetapkan capaian target peserta Prolanis aktif per FKTP  
  • Rasio Stock Out Obat: Memantau rasio stock-out dari obat esensial dengan kustomisasi periode rentang waktu tertentu, dapat melihat efektivitas manajemen stok, estimsi permintaan yang tidak terduga, kekurangan dana dalam pembelian barang, perkiraan pengadaan inventori yang kurang akurat. 
  • Diagnosa Terbanyak yang Dirujuk ke FKRTL: Data diagnosa kasus rujukan terbanyak dapat digunakan sebagai dasar evaluasi untuk meninjau efektivitas penatalaksanaan penyakit yang sesuai kompetensi FKTP. 

Menetapkan KPI yang jelas memungkinkan FKTP untuk melakukan pemantauan berkala terhadap capaian mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. 

  1. Pengumpulan dan Analisis Data Secara Berkala

Untuk memastikan monitoring capaian KBK FKTP berjalan dengan baik, pengumpulan dan analisis data harus dilakukan secara berkala. Langkah-langkah yang bisa diambil meliputi: 

  • Menggunakan sistem informasi kesehatan: Penerapan sistem informasi kesehatan yang memadukan seperti kebutuhan Electronic Medical Record (EMR) untuk layanan klinis serta kebutuhan manajerila, dapat membantu bukan hanya dalam pencatatan data pasien secara real-time tapi juga secara integratif memantau kondisi finansial FKTP berdasarkan pemenuhan target anggaran sesuai kebutuhan riil biaya operasional di lapangan. 
  • Evaluasi data secara berkala dengan pendekatan kustomisasi waktu: Melakukan analisis berkala sesuai dengan kebutuhan periodesasi waktu terhadap data pelayanan FKTP guna mengidentifikasi tren dan pola pelayanan kesehatan. 
  • Membandingkan dengan target yang ditetapkan: Melihat apakah capaian KBK dan indikator utilisasi layanan sudah sesuai dengan standar atau target yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan. 

Analisis yang mendalam memungkinkan FKTP untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja dan mengambil langkah perbaikan yang tepat. 

  1. Implementasi Strategi Perbaikan Berbasis Data

Setelah mengidentifikasi kendala melalui monitoring capaian KBK FKTP, langkah selanjutnya adalah menyusun strategi perbaikan. Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan antara lain: 

  • Pelatihan tenaga medis: Meningkatkan kapasitas tenaga medis dalam layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai standar kompetensi profesi pada pelayanan kesehatan tingkat pertama 
  • Peningkatan sistem manajemen rujukan: Mengoptimalkan rujukan dengan memastikan hanya kasus yang benar-benar di luar kompetensi FKTP (144 diagnosis penyakit) dan benar-benar memerlukan pelayanan kesehatan lanjutan spesialistik yang dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut, serta melihat tren diagnosis dari masing-masing klasifikasi rujukan yang diterbitkan (spesialistik, non-spesialistik, non-spesialistik TACC). 
  • Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pasien berdasarkan segmentasi karakteristik kelompok: Edukasi pasien mengenai pentingnya kontrol rutin meskipun belum merasakan keluhan sangat penting untuk meningkatkan angka kunjungan sehat dalam rangka pemanfaatan layanan kesehatan tingkat pertama. Selain itu dengan data yang dimiliki, FKTP dapat menyesuaikan strategi komunikasi dan pemasaran yang tepat kepada segmentasi peserta tertentu, agar pelayanan yang didapatkan sesuai dengan ekspektasi outcome yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan medis mereka. 
  • Peningkatan pemantauan status kesehatan peserta Prolanis: Pemeriksaan diagnostik secara berkala selama sebulan sekali diperlukan dalam rangka memantau perkembangan status kesehatan peserta Prolanis. Data mengenai daftar yang peserta Prolanis yang melakukan pemeriksaan diagnostik rutin ataupun peserta Prolanis dengan hasil angka pemeriksaan diagnostik di bawah standar acuan batas normal pemeriksaan, dapat digunakan sebagai acuan dasar menetapkan strategi untuk penatalaksanaan pasien Prolanis yang lebih baik lagi. 

Dengan strategi berbasis data, FKTP dapat meningkatkan performa mereka dalam sistem KBK dan memastikan layanan kesehatan yang lebih optimal bagi masyarakat. 

Beralih ke Medeva Sekarang!

Sudah siap membawa klinik Anda ke era digital? Dengan Rekam Medis Elektronik (RME) dari Medeva, Anda dapat mengelola data pasien dengan lebih cepat, aman, dan efisien. Hilangkan risiko kesalahan pencatatan, tingkatkan kualitas perawatan, dan optimalkan operasional klinik Anda. Coba demo gratis selama 14 hari sekarang juga dan rasakan langsung manfaatnya! Klik di sini untuk memulai transformasi digital klinik Anda sekarang!

Sumber

  1. BPJS Kesehatan. (2023). Panduan Kapitasi Berbasis Kinerja FKTP. https://bpjs-kesehatan.go.id
  2. Kementerian Kesehatan RI. (2023). Pedoman Evaluasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. https://kemkes.go.id
  3. WHO. (2022). Primary Health Care Performance Monitoring. https://who.int

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *