Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the blocksy-companion domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/wordpress/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ninja-forms domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/wordpress/wp-includes/functions.php on line 6114
Optimalkan Pertumbuhan Klinik dengan Transformasi Berbasis IT - Medeva

Optimalkan Pertumbuhan Klinik dengan Transformasi Berbasis IT

Klinik sebagai penyedia layanan kesehatan harus menyadari pentingnya transformasi berbasis teknologi informasi  di era digital yang terus berkembang. Transformasi berbasis IT akan membantu klinik dalam mengembangkan bisnis dan pelayanan di bidang kesehatan. Klinik dapat memanfaatkan transformasi berbasis IT untuk mengoptimalkan capaian indikator kinerja klinik dan merumuskan strategi pertumbuhan yang efektif.

 

Transformasi digital merupakan sebuah transformasi organisasi yang menyeluruh dengan cakupan perubahan pada beberapa aspek yaitu strategi, proses, SDM dan budaya, serta kepemimpinan. Kemampuan yang dapat dikembangkan dari transformasi digital ini adalah kapabilitas digital dan kapabilitas kepemimpinan. Kapabilitas digital adalah dengan membangun, memanfaatkan, serta mengembangkan teknologi digital. Sedangkan kapabilitas kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan menggerakkan perubahan.

 

Indikator yang dapat dioptimalkan oleh klinik untuk mencapai sebuah transformasi digital diantaranya adalah dengan: 

 

  1. Penggunaan sistem manajemen rekam medis elektronik (EHR): Sistem Manajemen EHR memungkinkan klinik untuk mengelola dan mengakses data pasien dengan cepat dan efisien. Dengan EHR, informasi medis dapat diakses secara real-time dan akurat oleh tim medis, memfasilitasi perawatan dan kolaborasi yang lebih baik, meningkatkan akurasi diagnosis, serta penurunan biaya perawatan kesehatan
  2. Penerapan sistem manajemen janji temu online: Sistem ini akan membantu pasien untuk membuat janji temu secara mandiri melalui platform digital. Sehingga dapat mengurangi waktu tunggu pasien dan memaksimalkan penggunaan sumber daya klinik. Dengan sistem ini, klinik dapat mengoptimalkan jadwal dokter dan meminimalkan antrean pasien, meningkatkan kepuasan pasien, dan efisiensi operasional
  3. Penggunaan analitik data untuk memahami tren dan pola pasien: Klinik dapat menganalisis data pasien untuk memahami tren dan pola kesehatan. Informasi ini dapat digunakan untuk memprediksi permintaan layanan kesehatan di masa depan, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dan promosi

 

Selain indikator di atas, diperlukan strategi untuk mengembangkan klinik dengan dukungan IT berupa:

 

  1. Platform digital untuk meningkatkan visibilitas dan branding klinik: Pemanfaatan media sosial dan situs web klinik dapat membantu meningkatkan visibilitas dan branding klinik. Klinik dapat menyebarkan informasi tentang layanan, program kesehatan, informasi kesehatan, dan testimoni pasien melalui platform web dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter yang menjangkau masyarakat di era digital ini. Konten yang berkualitas dan informasi yang berguna disertai interaksi yang interaktif dengan pasien dapat membantu membangun kepercayaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang klinik
  2. Menerapkan sistem manajemen inventaris dan persediaan berbasis IT: Sistem ini dapat membantu klinik dalam mengoptimalkan pengelolaan stok obat dan peralatan medis. Dengan sistem manajemen berbasis IT, klinik dapat memantau persediaan secara real-time, menghindari kekurangan persediaan yang berpotensi mengganggu pelayanan, dan meminimalkan biaya dengan menghindari kelebihan persediaan yang tidak perlu
  3. Memperluas kerjasama dengan mitra dan jaringan layanan kesehatan: Klinik dapat memanfaatkan jaringan elektronik dan platform kolaborasi untuk memperluas kerjasama dengan mitra dan jaringan layanan kesehatan. Kolaborasi yang erat dengan dokter spesialis, rumah sakit, atau laboratorium di area sekitar dapat memberikan keuntungan bagi klinik dalam hal pertukaran pasien, rekomendasi, dan pengembangan layanan kesehatan yang komprehensif

 

Transformasi berbasis IT memberikan peluang besar bagi pertumbuhan klinik. Dengan memanfaatkan teknologi seperti EHR, sistem manajemen janji temu online, dan analitik data, klinik dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pelayanan kepada pasien. Selain itu, penggunaan platform digital, sistem manajemen inventaris dan persediaan, serta memperluas kerjasama dengan mitra, klinik dapat meningkatkan visibilitas, meminimalkan biaya, dan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, adaptasi dengan teknologi informasi adalah suatu keharusan bagi klinik agar mampu menghadapi persaingan di sektor kesehatan. Mengoptimalkan pertumbuhan klinik melalui penerapan transformasi berbasis IT menjadi langkah yang strategis dan penting dalam memenuhi kebutuhan pasien dan membangun keunggulan kompetitif.

 

Referensi:

  1. Chaudhry, B., et al. (2006). Systematic Review: Impact Of Health Information Technology On Quality, Efficiency, And Costs Of Medical Care. Annals Of Internal Medicine, 144(10), 742-752.
  2. Jamal, A., McKenzie, K., & Clark, M. (2009). The Impact Of Health Information Technology On The Quality of Medical And Health Care: A Systematic Review. Health Informatics Journal, 15(3), 203-222.
  3. Jones, S. S., Rudin, R. S., Perry, T., & Shekelle, P. G. (2013). Health Information Technology: An Updated Systematic Review With a Focus On Meaningful Use. Annals of Internal Medicine, 160(1), 48-54.
  4. Maryati, W., & Utami, Y. T. (2023). Optimalisasi Mutu Pelayanan Kesehatan di Klinik dengan Implementasi Sistem Informasi Rekam Medis Berbasis Web. Link, 19(1), 14-18.
  5. Pagliari, C., Detmer, D., Singleton, P., & Price, M. (2007). Assessing The Impact Of Health Information Management Systems: An Eight-Country Study. International Journal of Medical Informatics, 76(10), 747-759.
  6. Royyana, A. (2018). Strategi Transformasi Digital Pada PT. Kimia Farma (Persero) tbk. Journal of Information Systems for Public Health, 5(2), 15-32.
  7. Terry, A. L., Thorpe, C. F., Giles, G. J., & Brown, J. B. (2010). Implementing Electronic Health Records: Key Factors In Primary Care. Canadian Family Physician, 56(7), 733-739.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *